KEPRIBADIAN, NILAI, DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Disusun oleh:
Nama : Siti Nurhayati
NPM :18211856
Kelas : 3EA27
Dosen : Tomy Adi Sumiarso, SE
Dosen : Tomy Adi Sumiarso, SE
A.
Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian
adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan
bagaimana seseorang merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk, 2000).
Berdasarkan definisi ini maka bisa disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah
karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat,
tindakan yang membedakannya dengan orang lain.
Menurut
Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas
psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya
yang unik
2. Faktor-faktor kepribadian
a. Faktor keturunan
Keturunan
merujuk pada faktor genetis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah,
gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama
biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau
secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut,
yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
Terdapat
tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas
terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan
kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari
perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar
yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja
dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.
Para
peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang
dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti
menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa
bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait
dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan
tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain,
kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang
berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian
seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan
bersama-sama.
b. Faktor lingkungan
Di
mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok
sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor
lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai
contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring
berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur
mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya,
orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi,
kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka
melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang
tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang
dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja
sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.
3. Tipe – tipe kepribadian
Kepribadian
seseorang tersusun atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninnya disamping ada
faktor tempramen, karakter dan bakat. Vitalitas jasmani bergantung pada
konstruksi tubuh, sedangkan vitalitas psikis merupakan energi hidup yang belum
terarah secara internasional, sebagian bergantung pada alam lingkungan yang
membentuknya.
Ada
beberapa teori mengenai macam - macam kepribadian. Teori yang paling populer dan
terus dikembangkan adalah teori Hipocrates - Galenus yang merupakan pengembang
dari teori Empedokretus. Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa sifat
tempramen dasar itu adalah akibat dari 4 macam cairan tubuh yang sangat penting
didalam tubuh manusia:
1. Sifat kering terdapat dalam chole (
empedu kuning )
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (
empedu hitam )
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (
lendir )
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (
darah )
Kemudian
teori hipocrates disempurnakan kembali oleh Galenus yang mengatakan bahwa
keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu, dimana jika
salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang lain, maka cairan tersebut
dapat membentuk kepribadian seseorang.
Tipe kepribadian seseorang dibagi menjadi dua. Yaitu:
a. Kepribadian tipe A adalah keterlibatan
secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam
waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau
hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan
dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material
yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah:
· selalu bergerak, berjalan, dan makan
cepat;
· merasa tidak sabaran;
· berusaha keras untuk melakukan atau
memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
· tidak dapat menikmati waktu luang;
b. Kepribadian proaktif
Kepribadian
proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak,
dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif
menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau
halangan.
B. Nilai
1. Pengertian Nilai
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi
kehidupan manusia. Nilai tidak semestinya dinyatakan dalam bentuk uang
(Rupiah). Sebagai contoh terhadap sebuah properti (misalnya rumah), seseorang
mungkin sanggup melepaskan dan menawarkan 2 buah mobil toyota kijangnya untuk
mendapatkan rumah tersebut, tetapi di lain pihak ada seseorang lagi yang
bersedia menawarkan 3 buah mobil toyota kijang. Jadi dapat pula dinyatakan
bahwa nilai adalah kekuatan/daya tukar sesuatu barang terhadap barang lain.
Tetapi oleh karena kita sekarang menggunakan uang sebagai alat tukar, maka
nilai biasanya akan diwujudkan dalam satuan mata uang.
2. Ciri – ciri nilai
Sifat-sifat
nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai berikut.
a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada
dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal
yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai itu. Misalnya, orang yang
memiliki kejujuran. Kejujuran adalah nilai,tetapi kita tidak bisa mengindra
kejujuran itu. Yang dapat kita indra adalah kejujuran itu.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya
nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai
nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai
landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan. Semua orang
berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
c. Nilai berfungsi sebagai daya
dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar
dan didorong oleh nilai yang diyakininya.Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya
nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat
ketakwaan.
C.
Gaya Hidup
Gaya
hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana
orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam
lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) . Gaya hidup hanyalah salah
satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada
prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang
yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri,
ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang
dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk
kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang,
dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
http://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/04/06/pengertian-nilai/