Nama : Siti Nurhayati
NPM : 18211856
Kelas : 3EA27
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen
Tugas 5 : “Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku “
Dosen : Tomi Adi Sumiarso, SE
STUDI KASUS : MEMPENGARUHI SIKAP DAN
PERILAKU
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan kepada Saya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Softskill Perilaku
Konsumen yang berjudul Mempengaruhi Sikap dan Perilaku. Dalam kesempatan ini,
saya menyampaikan terima kasih kepada dosen saya pak Tomi Adi Sumiarso, SE yang
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini, dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun
material, di dalam penyusunan tugas Perilaku Konsumen ini. Dan tidak lupa saya
ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari
internet. Saya menyadari tugas ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala saran perbaikan dari semua pihak dangat di
harapkan sebagai bahan perbaikan untuk penyusunan tugas-tugas berikutnya. Akhir
kata, Saya berharap semoga Tugas saya mendapat nilai yang baik, dan tugas ini
dapat bermanfaat dalam pembelajaran saya dalam materi Perilaku Konsumen.
Bekasi,
14 Januari
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Untuk
memahami tingkah laku manusia diperlukan bantuan berbagai macam ilmu pengetahuan.
Ilmu fisiologi, mempelajari tingkah laku manusia, dengan menitik beratkan
sifat-sifat yang khas dari organ-organ dan sel-sel yang ada dalam tubuh.
Sedangkan sosiologi, mempelajari bentuk-bentuk tingkah laku dan perbuatan
manusia dengan menitik beratkan pada masyarakat dan kelompok sosial sebagai
satu kesatuan, dan melihat individu sebagai bagian dari kelompok masyarakat (
keluarga, kelompok sosial, kerabat, clan, suku, ras, bangsa). Di antara dua
kelompok ilmu pengetahuan ini berdiri psikologi, yang membidangi individu
dengan segala bentuk aktivitasnya, perbuatan, perilaku dan kerja selama
hidupnya (Kartini, K., 1980). Selanjutnya Kartini menyatakan, bahwa fisiologi
memberikan penjelasan mengenai macam-macam tingkah laku lahiriah, yang sifatnya
jasmani. Sedangkan manusia merupakan satu totalitas jasmani-rohani. Psikologi
mempelajari bentuk tingkah laku (perbuatan, aktivitas) individu dalam relasinya
dengan lingkungannya.
Dari
pemahaman diatas, terlihat bahwa betapa mempelajari sikap dan perilaku manusia
sangat penting, agar tercipta hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi dan batasan masalah di atas, masalah dalam perumusan ini
dirumuskan sebagai berikut :
1) Dari bujukan hingga komunikasi
2) Teknik modifikasi perilaku
1.3. Tujuan Pembahasan
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk :
1) Menjelaskan bagaimana pesan dapat
digunakan untuk membujuk konsumen
2) Memberikan contoh suatu pesan yang bisa
digunakan untuk membujuk konsumen
3) Memahami dan menjelaskan efek dari
pengulangan penyampaian pesan terhadap konsumen
4) Memahami, menjelaskan dan mebedakan
berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dari Bujukan Hingga Komunikasi
Berawal
dari Stimulan yang merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan
pemasaran dari pemasar dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri.
Sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor personal maupun
sosial konsumen. Respons perilaku konsumen dapat dijadikan faktor yang dapat
membentuk keputusan pembelian (yaitu pembelian selanjutnya) atau tidak
melakukan pembelian (menolak produk yang ditawarkan).
Rangsangan
pemasaran dari pemasar yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen
yaitu seluruh kegiatan pemasaran yang meliputi bujukan hingga komunikasi
mengenai produk tertentu yang ditawarkan. Para pemasar dapat melakukan kegiatan
yang dapat dijadikan teknik modifikasi perilaku konsumen. Berbagai teknik
modifikasi yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen adalah melalui
beberapa aspek pemasaran yang meliputi aspek produk, aspek harga, dan aspek
promosi.
2.2. Teknik Modifikasi Perilaku
Modifikasi perilaku dapat diartikan
sebagai: (1) upaya, proses, atau tindakan untukmengubah perilaku, (2) aplikasi
prinsip-prinsip belajar yg teruji secara sistematis untukmengubah perilaku
tidak adaptif menjadi perilaku adaptif, (3) penggunaan secara
empiristeknik-teknik perubahan perilaku untuk memperbaiki perilaku melalui
penguatanpositif, penguatan negatif, dan hukuman, atau (4) usaha untuk
menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi
hasil eksperimen pada manusia.
Modifikasi perilaku juga menekankan
pengaruh belajar dan lingkungan, artinya bahwa prosedur dan teknik tritmen
menekankan pada modifikasi lingkungan tempatdimana individu tersebut berada,
sehingga membantunya dalam berfungsi secara lebihbaik dalam masyarakat.
Lingkungan tersebut dapat berupa orang, objek, peristiwa, atausituasi yang
secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap kehidupanseseorang.
Mengikuti pendekatan ilmiah artinya bahwa penerapan modifikasi perilakumemakai
prinsip-prinsip dalam psikologi belajar, dengan penempatan orang,
objek,situasi, atau peristiwa sebagai stimulus, serta dapat
dipertanggungjawabkan secarailmiah. Sedangkan menggunakan metode-metode aktif
dan pragmatik untuk mengubahperilaku maksudnya bahwa dalam modifikasi perilaku
lebih mengutamakan aplikasi darimetode atau teknik-teknik yang telah
dikembangkan dan mudah untuk diterapkan.
Adapun teknik modifikasi perilaku
adalah sebagai berikut :
1. Dorongan (Prompting)
Permintaan untuk melakukan suatu
tindakan kepada seseorang.Barangkali setiap orang yang pernah memesan makanan
di restoran fast-food pernah menjumpai dorongan.
2. Teknik Banyak Permintaan BANYAK (Many
asking)
Mengajukan beberapa permintaan
kepada konsumen dengan mengawalinya dari permintaan yang kecil lalu ke
permintaan yang lebih besar. Atau sebaliknya, diawali dari permintaan besar
kemudian diikuti oleh permintaan lebih kecil.Contoh: Menawarkan produk yang
lebih mahal terlebih dahulu, kemudian menawarkan produk yang lebih murah.
3. Prinsip Resiprositas (Reprosity)
Teknik meningkatkan kepatuhan
konsumen atas permintaan pemasar dengan lebih dahulu menawarkan orang
bersangkutan sejumlah hadiah atau sample produk.
Contoh
: Memberikan sample produk gratis, mencicipi produk, test drive dan sebagainya.
4. Peran Komitmen (Committement)
Komitmen yang dipegang secara
konsisten akan meningkatkan jumlah pembelian. Komitmen yang tertulis akan dapat
meningkatkan konsistensi dalam bertransaksi.Perusahaan penjualan door to door
telah menemukan keajaiban komitmen tertulis. Mereka dapat mengurangitingkat
pembatalan hanya dengan meminta pelanggan mengisi formulir perjanjian penjualan
(sebagai tanda jadi.
5. Pelabelaan (Labeling)
Melibatkan pelekatan semacam
gambaran pada seseorang, seperti “Anda Baik Hati”. Label diduga menyebabkan
orang memandang diri mereka dengan cara yang disiratkan oleh labelnya.
Pelabelan dapat digunakan oleh pemasar untuk menarikhati calon konsumen,
sehingga pembelian terjadi.Pemasar pakaian dapat mengatakan, “Anda orang tua
yang penuh perhatian.” di saat menawarkan pakaian untuk anak orang tersebut.
6. Intensif (Insentif)
Insentif mencakup jajaran luas
alat-alat promosi, seperti korting harga, undian, rabat, kontes dan kupon.
Insentif biasanya mewakili komponen penting dari keseluruhan strategi promosi
produk.
Contoh
: mainan anak pada produk makanan anak, cairan pewangi pada produk detergen dan
sebagainya
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sekilas,
terlihat bahwa antara sikap dan perilaku ada kesamaan. Oleh karena itu,
psikolog sosial, seperti Morgan dan King, Howard dan Kendler, serta Krech dkk.,
mengatakan bahwa antara sikap dan perilaku adalah konsisten. Apakah selalu
bahwa sikap konsisten dengan perilaku? Seharusnya, sikap adalah konsisten
dengan perilaku, akan tetapi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi
perilaku, maka dapat juga sikap tidak konsisten dengan perilaku. Dalam keadaan
yang demikian terjadi adanya desonansi nilai.
Para
psikolog, di antaranya Morgan dan King, Howard dan Kendler, Krech, Crutchfield
dan Ballachey, mengatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan hereditas. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku adalah
beragam, di antaranya pendidikan, nilai dan budaya masyarakat, politik, dan
sebagainya. Sedang faktor hereditas merupakan faktor bawaan seseorang yang
berupa karunia pencipta alam semesta yang telah ada dalam diri manusia sejak
lahir, yang banyak ditentukan oleh faktor genetik. Kedua faktor secara
bersama-sama mempengaruhi perilaku manusia. Jika kita ingin menumbuhkan sikap,
kita harus memadukan faktor bawaan berupa bakat dan faktor lingkungan
pendidikan dan belajar. Pandangan ini sejalan dengan hukum konvergensi
perkembangan yang menyeimbangkan antara faktor bawaan dengan faktor lingkungan,
tanpa mengorbankan satu faktorpun (Syah, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar