SEGMENTASI PASAR DAN ANALISIS DEMOGRAFIS
Disusun oleh:
Nama : Siti Nurhayati
NPM :18211856
Kelas : 3EA27
Dosen : Tomy Adi Sumiarso, SE
Dosen : Tomy Adi Sumiarso, SE
PENGERTIAN SEGMENTASI PASAR DAN
ANALISIS DEMOGRAFIS
1. Segmentasi Pasar
A. Segmentasi Pasar dan Kepuasan
Konsumen
Segmentasi pasar adalah
pengelompokkan pasar menjadi kelompok‐kelompok
konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai
pasar yang ditargetkan untuk pemasaran suatu produk.
Berikut ini definisi dari Segmentasi
Pasar menurut beberapa ahli, diantaranya:
a. Swastha & Handoko (1997)
Memberi pengertian bahwa segmentasi
pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen
kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Pride & Ferrel (1995)
Mengatakan bahwa segmentasi pasar
adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen‐segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan
sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok‐kelompok pasar yang terdiri dari orang‐orang yang secara relatif memiliki
kebutuhan produk yang serupa.
Mengingat luasnya pasar, maka
kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai
berikut:
· Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat
diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain
pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu
berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus
menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen
yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen.
Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.
· Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih
baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen
selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga
yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu.
Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak
konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang
menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi
pasar harus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan yang mengarah kepada
pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan oleh perusahaan adalah menyediakan
tempat parkir yang luas dan gratis. Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik
perhatian konsumen.
· Strategi pemasaran menjadi lebih
mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar
konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen
tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi
pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix
yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga
menjadi lebih tajam.
· Mendesain Produk
Mendesain produk‐produk yang lebih
responsif terhadap kebutuhan pasar karena hanya dengan memahami segmen‐segmen yang responsif
terhadap suatu stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan
kebutuhan segmen ini. Teknik‐teknik
riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster, Conjoint, dan
Discriminant.
· Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak
manajemen mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar produknya. Para
pesaing itu memiliki kemampuan untuk memberikan alternatif pilihan produk bagi
konsumen dan tidak sekedar menghasilkan produk yang sama.
· Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar,
perusahaan yang menguasai segmen pasar dengan baik akan sampai pada ide untuk
menenmukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar.
· Menguasai posisi yang superior dan
kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen
dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul konsumennya. Mereka
mempelajari pergeseran‐pergeseran
yang terjadi di dalam segmennya.
· Menentukan Strategi komunikasi yang
efektif dan efisien
Komunikasi dengan konsumen akan
lebih efektif jika perusahaan tahu persis siapa segmennya termasuk warna
favoritnya, jenis musik kesukaan, kegiatan sehari‐hari dan pendapatnya pribadi tentang
lingkungan sekitarnya. Aplikasi media iklan pun akan berbeda‐beda menurut segmennya seperti media cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen
premium.
Dasar‐dasar segmentasi pasar pada pasar
konsumen, yaitu:
· Geografi
Segmentasi geografi akan membagi
pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda‐beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi
pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan
menguntungkan.
· Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar
dibagi menjadi grup‐grup
dengan dasar pembagian seperti usia, jenis
kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya ada lima
alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain
adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif
lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi
memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk
meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan
permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk
mengevaluasi kampanye‐kampanye
pemasaran.
· Psikografi
Ciri‐ciri psikologis berkenaan dengan inner
atau kualitas intrinsic dari consumer individual. Strategi segmentasi konsumen
kadang‐kadang didasarkan pada variabel psikologis yang spesifik. Konsumen dapat dibagi menurut
demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih
jauh apa sebenarnya yang membuat orang‐orang
yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi
psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui kelas sosial (social class),
gaya hidup (lifestyle), nilai‐nilai
kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
Menurut Philip Kotler (1997:36)
tentang Kepuasan Konsumen, yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dengan harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2,
yaitu:
a) Kepuasan Fungsional,
merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi atau pemakaian suatu produk.
Misalnya : kita meminum suatu produk
untuk menghilangkan rasa dahaga.
b) Kepuasan Psikologikal,
merupakan kepuasan yang diperoleh
dari atribut yang bersifat tidak berwujud.
Misalnya : Perasaan bangga karena
mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah restoran yang mewah.
Pengelompokan inilah yang sering
kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan
secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
o
letak geografis
o
volume pembelian demografis
o
produk yang dibeli
o
sesuai kebutuhan konsumen
o
Pada umumnya tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang
berbeda terhadap organisasi.
B. Segmentasi dan Profitabilitas
Ada beberapa syarat segmentasi yang
efektif, yaitu:
o
Dapat diukur.
o
Dapat dicapai.
o
Cukup besar atau cukup menguntungkan.
o
Dapat dibedakan.
o
Dapat dilaksanakan.
Profitabilitas adalah kemampuan
perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya
dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan
laporan hasil kinerja perseroan.
C. Penggunaan Segmentasi dalam
Strategi Pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat
maka harus memenuhi beberapa karakteristik, diantaranya:
· Measurable, yaitu ukuran, daya beli,
dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit
diukur.
· Accessible, yaitu segmen pasar harus
dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
· Substantial, yaitu segmen pasar harus
cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
· Differentiable, yaitu segmen‐segmen dapat dipisahkan
secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen‐elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
· Actionable, yaitu program yang efektif
dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen‐segmen yang bersangkutan.
· Langkah dalam mengembangkan
segmentasi, yaitu:
· Mensegmen pasar menggunakan variabel‐variabel permintaan,
seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang
dicari, dan situasi pemakaian.
· Mendeskripsikan segmen pasar yang
diidentifikasikan dengan menggunakan variabel‐variabel yang dapat membantu perusahaan
memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis Demografi
Demografi adalah uraian tentang
penduduk terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi.
Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi
penduduk, serta bagaimana faktor‐faktor
ini berubah.
Analisis yang dilakukan meliputi :
· Pertumbuhan populasi dunia
· Bauran umur populasi
· Etnis dan pasar lain
· Kelompok pendidikan
· Pola rumah tangga
· Pergeseran geografis dalam populasi
· Perusahaan yang berhasil biasanya
mengenali dan menanggapi kebutuhan dan tren yang belum terpenuhi dengan
mendapatkan laba dari aktifitas pemasaran yang di lakukan oleh marketer.
Perusahaan mendapatkan laba yang sangat besar jika mereka dapat memanfaatkan
fenomena yang terjadi dalam faktor demografi dengan baik. Di lain sisi,
perusahaan juga harus mampu meminimalisir resiko dan ancaman yang timbul dari
faktor demografi.
2. Rencana Perubahan
A. Analisis konsumen dan Kebijakan Sosial
Analisis konsumen berguna untuk
melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai
tahapan‐tahapan sebagai
berikut:
· Analisis Kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa dia
membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa
dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa
melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain‐lain.
· Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan
itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi
kebutuhannya.
· Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian
mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari
keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia
keluarkan.
· Keputusan Pembelian. Konsumen
memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
· Sikap Paska Pembelian. Sikap paska
pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi
suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau
jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis)
dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy
development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan
kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan
kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan
pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. Namun demikian,
baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada
konsekuensi‐konsekuensi
kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan
pengembangan kebijakan memberikan petunjuk
bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru. Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang
berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau
rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi‐konsekuensi kebijakan
sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut
didasari oleh oleh prinsip‐prinsip
umum yang dibuat berdasarkan pilihan‐pilihan
tindakan sebagai berikut:
· Penelitian dan rasionalisasi yang
dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.
· Orientasi nilai yang dijadikan patokan
atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar
dan salah.
· Pertimbangan politik yang umumnya
dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
B. Perubahan Struktur Pasar Konsumen
· Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna
terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk
yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya
adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain‐lain.
Sifat‐sifat pasar persaingan sempurna :
o
Jumlah penjual dan pembeli banyak
o
Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
o
Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
o
Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
o
Posisi tawar konsumen kuat
o
Sulit memperoleh keuntungan di atas rata‐rata
o
Sensitif terhadap perubahan harga
o
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
· Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi
manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis,
namun di mana konsumen produk tersebut berbeda‐beda antara produsen yang satu dengan
yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng,
pulpen, buku, dan sebagainya.
Sifat‐sifat pasar monopolistik :
o
Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
o
Mirip dengan pasar persaingan sempurna
o
Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda‐beda
o
Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
o
Relatif mudah keluar masuk pasar
· Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Sifat‐sifat pasar oligopoli :
o
Harga produk yang dijual relatif sama
o
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
o
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
o
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
· Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di
dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya
seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta
api (perumka), dan lain sebagainya.
Sifat‐sifat pasar monopoli :
o
Hanya terdapat satu penjual atau produsen
o
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh
perusahaan monopoli
Wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar